Tidak semua anak dapat beruntung dikaruniai keluarga yang serba kecukupan, sehingga perihal kebutuhan sekolah pun dapat dipenuhi dengan baik oleh orang tuanya.


Seperti adik Alika, seorang anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) namun sudah harus berjuang di usia belianya untuk menjaga ayahnya yang mengidap sakit kanker karena ibunya telah meninggal dunia.



Sepulang sekolah di sore hari, adik Alika menjajakan dagangannya berupa bawang merah di sekitar Kampung Banyurip, Gerung, Lombok Barat, NTB.



Selain adik Alika, ada juga adik Wira yang hanya tinggal bersama dengan neneknya yang berusia senja karena kedua orang tuanya telah berpisah.



Adik Wira baru saja lulus Sekolah Dasar (SD), dan saat ini sedang melanjutkan pendidikannya di Yayasan Lentera Ilmu Sumbawa, NTB.



Biaya pendidikan yang dikeluarkan setiap bulannya untuk membayar SPP mengharusnya neneknya yang berusia senja untuk bekerja sebagai buruh tani dengan upah Rp20.000-Rp40.000 per harinya.



Meski demikian, nenek sangat bersemangat dalam bekerja untuk membayar biaya sekolah adik Wira, lantaran cucunya ini merupakan anak yang berprestasi dan seringkali memenangkan perlombaan.



ASAR Humanity bersama dengan Sebingkisah menjemput Anda untuk mengantarkan pelajar dhuafa di Indonesia mencapai impiannya dengan kebaikan Anda pada laman campaign ini.

Disclaimer: donasi yang terkumpul akan didistribusikan dalam bentuk bantuan fasilitas penunjang belajar, beasiswa, alat tulis, dan kebutuhan pendidikan lainnya.