Tubuh kecilnya sering demam, sering batuk, sering lemas. Namun, satu setengah tahun terakhir, sakit itu berubah menjadi perjuangan yang tak main-main—tumor ganas di mata Kiri
Bantu Adek Aenthala Beli bola mata Baru
Donasi Terkumpul
RP. 20,305 dari RP. 50,000,000 0%2 Dermawan
Selesai
Bantu Aenthala Menatap Dunia Lagi
Namanya Muhammad Aenthala Dzaka. Usianya belum genap tiga tahun, tapi ia sudah mengenal kata “sakit” lebih dulu daripada “bermain”.
Tubuh kecilnya sering demam, sering batuk, sering lemas. Namun, satu setengah tahun terakhir, sakit itu berubah menjadi perjuangan yang tak main-main—tumor ganas di mata Kiri
.
Benjolan itu makin besar, makin menonjol, dan makin menyakitkan. Ia sudah menjalani satu tahap kemoterapi, dari rencana empat. Setelahnya, Aenthala harus menjalani operasi pengangkatan bola mata, lalu pemasangan bola mata palsu.
Biaya medis utama ditanggung BPJS, tapi tak semuanya. Transportasi ke rumah sakit, biaya makan selama berobat, dan bola mata palsu tidak tercakup. Di sinilah perjuangan mereka mulai terseok—bukan karena menyerah, tapi karena dompet mereka lebih dulu menyerah.
Ayahnya, Pak Etrizal, menyadap karet di Pesisir Selatan. Penghasilannya pas-pasan, tak selalu datang, dan tak pernah cukup untuk hal tak terduga. Ibunya, Bu Lola, selalu ada di sisi Aenthala—menyeka air matanya, mengusap luka yang tak terlihat, dan menahan lelah yang tak boleh diketahui anaknya.
“Kadang kami harus memilih: lanjut berobat, atau beli makan.”
Hari ini, kamu bisa bantu mereka memilih "lanjut berobat", tanpa harus mengorbankan makan.
Hari ini, kamu bisa jadi alasan Aenthala melihat dunia lagi—dengan mata yang baru dan harapan yang tetap menyala.
Mari sisihkan sebagian rezeki, demi satu senyum kecil yang ingin bertahan di dunia yang keras ini.
Klik tautan donasi. Sekecil apapun, sangat berarti.
-
Putra Donasi RP. 10,000
-
Anonymous Donasi RP. 10,305