Butuh biaya besar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sekolah anak-anak di sana.

Bantu Panti Yatim Dhuafa, Ghifari

Asar Humanity X KPP
DI Yogyakarta| Dibuat 23 Sep 2025

Donasi Terkumpul

RP. 10,822 dari RP. 12,000,000 0%

1 Dermawan

118 Hari

"Sejak pandemi, kami kesulitan cari donatur tetap, padahal kebutuhan anak-anak di sini terus bertambah.."

Kisah sedih datang dari 38 anak yang tinggal di Panti Asuhan Ghifari, Turi, Sleman, Yogyakarta. Di sana, ada bayi, balita, hingga remaja. Mereka tinggal di satu atap karena tak ada lagi tempat untuk bernaung...

9c3a7bf1-6eef-11ed-8878-4a142f34d9c6_8781F294EE1AD1.jpg?auto=compress,format&cs=tinysrgb&fm=pjpg

Panti Asuhan Ghifari sudah berdiri sejak tahun 1994, diinisiasi oleh Pak Marwanto, seorang buruh tani sederhana. Awalnya, panti didirikan untuk menampung anak-anak yatim yang terlantar karena bencana erupsi Gunung Merapi di tahun yang sama.

Pak Marwanto sendiri adalah warga setempat yang juga penyintas letusan Gunung Merapi, ketika itu dusunnya hangus terbakar awan panas. Beliau tak tega melihat anak-anak yang butuh tempat berlindung dan berinisiatif mengubah bangunan yang seharusnya jadi relokasi rumahnya menjadi sebuah panti asuhan.

"Banyak cobaannya, Mbak, tapi rezeki pun datang dari mana saja untuk anak-anak di sini.." cerita Pak Marwanto.

34617333-6eef-11ed-9a7f-5293dea663ae_C68005AEE732CB0E.jpg?auto=compress,format&cs=tinysrgb&fm=pjpg

Pak Marwanto bersyukur, dari pekerjaan sederhana itu hingga sekarang ia dan sang istri, Bu Yumi, masih bisa mengurus panti asuhan. Saat sedang pas-pasan, anak-anak hanya makan dengan nasi dan kuah sayur, atau nasi dan telur dadar yang dipotong kecil-kecil agar cukup untuk semua. Namun, mereka tumbuh menjadi anak-anak yang saling menyayangi dan ceria.

Latar belakang anak-anak di sana berbeda-beda, namun nasib mereka hampir sama. Ada yang masih punya orang tua dengan kondisi ekonomi yan sangat tidak mampu sehingga memutuskan menitipkan anak ke panti, ada juga yang sudah yatim piatu dan tidak ada lagi keluarga yang sanggup atau bersedia merawat.

Mirisnya, ada 5 anak yang merupakan hasil hubungan terlarang. Sejak lahir, mereka dititipkan di panti dan tak pernah ditengok lagi oleh orang tuanya, sehingga sejak lahir mereka tak tahu siapa orang tua mereka sebenarnya...

5815cc25-332a-4958-b445-e3d4c09554b0.jpg

Usia anak-anak di sana kebanyakan saat ini masih sekolah. Anak-anak yang kini beranjak remaja juga ikut mengurus panti, menjaga adik-adik yang lebih kecil.

Selain tempat tinggal, panti juga membiayai sekolah mereka. Sepulang sekolah, pendidikan keagamaan juga diberikan kepada mereka, seperti kajian dan mengaji Al-Quran bersama.

6513b89b-2cbc-4a0b-8223-043c0ba5ecad.jpg

Di Panti Ghifari, tinggal seorang balita bernama Fatih, ia pernah menderita tumor pembuluh darah. Bekasnya bisa terlihat di gumpalan luka pada sisi kanan wajahnya.

Kondisi Fatih sempat kritis di usia 6 bulan, pengurus pun sering wara-wiri dari Turi ke rumah sakit besar di kota Sleman. Beruntung saat ini sakitnya sudah tidak terasa, gumpalan lukanya juga tidak tumbuh lagi, namun ia terpaksa berhenti kontrol rutin sejak pandemi 2021 kemarin karena tak ada biaya.

"Yang paling berat memenuhi biaya sekolah dan kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti seragam, alat tulis, buku. Itu sendiri bisa sampai puluhan juta karena sebagian besar anak di sini 'kan sudah sekolah," cerita Pak Marwanto.

aee939b4-389b-4056-b7f4-ebbf2878cdfe.jpg

#OrangBaik, merawat anak-anak dhuafa dan yatim terlantar seperti yang dilakukan Panti Asuhan Ghifari tidaklah mudah. Butuh biaya besar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sekolah anak-anak di sana. Tentu saja, penghasilan Pak Marwanto dari bertani tidaklah cukup.

  • Anonymous
    Anonymous Donasi RP. 10,822
No results have been found
Donasi Sekarang