​ Di usia 95 tahun, Nek Sadiyah hanya bisa duduk lemah di rumahnya di pelosok Lombok Barat. Tubuhnya renta, nafasnya berat, pendengarannya nyaris hilang, hidupnya sebatang kara dan sangat memprihatinkan.

​

Dulu, Nek Sadiyah berjualan sayur demi menyambung hidup. Kini, untuk berdiri saja tubuhnya gemetar. Tak ada keluarga yang mendampingi, tak ada penghasilan yang menopang, bahkan untuk makan esok hari pun tak ada kepastian.

​

Disisi Lain, dengan tangan gemetar, suara lemah Nek Pau menceritakan kabarnya saat kita kunjungi gubuk reotnya. Ya Allah, terimakasih Engkau gerakkan hati kami untuk menjenguk Nenek Pau, kalua tidak, tak tau apa yang akan terjadi.

Tubuh Nenek Pau Lansia, usia 85 tahun, kian melemah, kondisinya yang sebatang kara membuat Ia harus berjuang sekedar untuk bertahan hidup. kesehariannya bekerja kuli memecahkan kemiri, dengan Upah yang sangat murah.

Intinya bisa untuk makan setiap harinya. Nenek Pau, terus bekerja walaupun kondisi tumbuh yang sudah sangat Tua. Sekarang saja, nenek Pau mengalami Sakit di bagian lengan tangan dan Kakinya. Dan belum pernah di bawa ke rumah sakit.

Tadi nenek pau cerita kalo sudah dari kemarin dia belum makan, badannya sakit. mau beli obat, tidak punya uang. Seharian kemarin tak ada tetangga yang berkunjung, biasanya tetangga yang memberinya sedikit makanan jika mereka punya.

Nenek pau & Sadiyah berharap ada orang baik yang membantu meringankan beban, dan berdoa semoga beliau selalu sehat sehat, demi untuk menyambung hidup di hari-hari selanjutnya.

Mari ulurkan tangan, bantuan kita, sangat berarti bagi mereka. Bantu mereka dengan cara :

1. Klik “Zakat Sekarang”

2. Pilih nominal donasi terbaik anda

3. Masukan data dan selesai