“Anak-anak ini bukan aib, bukan juga beban. Mereka sama seperti anak lain yang membutuhkan perhatian serta kasih sayang kita,” lirih seorang pengasuh Panti Mukti Insani.

Hati ini teriris melihat 22 anak berkebutuhan khusus di sana. Mereka terlahir dengan Down syndrome, autisme, hingga kebutaan, namun justru dibuang atau dititipkan lalu dilupakan oleh keluarga. Mereka tak pernah merasakan kasih sayang orang tua, seperti Reza (32 tahun) yang dititipkan karena keluarga tak lagi mampu merawatnya.

Keterbatasan ekonomi membuat panti ini kesulitan. Anak-anak sering kali hanya makan nasi dan sayur; daging ayam hanyalah mimpi yang sesekali terwujud saat ada donatur. Lebih memprihatinkan lagi, dua rumah sewa yang menjadi tempat tinggal mereka kini penuh sesak. Anak-anak dan remaja ini terpaksa tidur berhimpitan setiap malam. Saat ini kamar mandi mereka jebol, dan harus bergantian untuk mandi hingga jam 6 sore.

Mereka sudah mandiri dengan bakat mereka, kini saatnya kita dukung fasilitasnya. Berikan mereka kamar yang tidak berhimpitan dan nutrisi yang cukup untuk mengembangkan keahlian bermain musik, sablon, dan membuat sabun. Salurkan Bantuan Anda di Sini!

Sahabat, mari kita ikut menjaga cahaya kasih para pengasuh. Mari ulurkan tangan untuk Reza dan anak-anak berkebutuhan khusus lainnya agar mereka mendapatkan gizi dan tempat tinggal yang layak.