Di balik keterbatasan penglihatan, ada semangat besar untuk menghafal Al-Qur’an. Itulah yang diperjuangkan para santri tunanetra di Rumah Qur’an Al-Bayyinah, Bogor. Saat ini ada 70 santri yang belajar disana. Sebagian datang langsung dan sebagian lainnya online dari berbagai kota. Uniknya, beberapa pengajarnya juga tunanetra, sehingga mereka bisa saling menguatkan dengan cara yang penuh empati.



Semua kegiatan belajar di Rumah Qur’an Al-Bayyinah tidak dipungut biaya sedikit pun, alias gratis. Para santri bahkan diberi uang transport dan snack kecil agar tetap semangat hadir. Mayoritas dari mereka bekerja sebagai tukang pijat tradisional atau penjual kerupuk, tapi semangat menjadi ahlul Qur’an tidak pernah padam.



Namun, perjuangan ini masih butuh banyak dukungan. Kebutuhan mendesak mereka antara lain:

• MP3 murottal untuk memudahkan santri belajar secara mandiri
• Buku tajwid braille dan Al-Qur’an braille sebagai bahan ajar utama
• Tongkat tunanetra untuk menunjang mobilitas santri
• Dana operasional tambahan agar kapasitas belajar bisa ditingkatkan, dan lainnya

#PahlawanKemanusiaan, ASAR Humanity bersama FEB Universitas Indonesia mengajakmu untuk ikut ambil bagian. Dukunganmu akan membantu saudara-saudara kita yang tunanetra tetap bisa belajar Al-Qur’an, bahkan menjadi penghafalnya.



Sekecil apapun bantuanmu, inshAllah akan menjadi cahaya yang menerangi jalan mereka menuju Al-Qur’an. Bantuan dapat disalurkan dengan cara:

1. Klik ‘sedekah sekarang’
2. Pilih nominal sedekah terbaik anda
3. Masukan data dan selesai

Tak hanya bersedekah, #PahlawanKemanusiaan juga bisa berpartisipasi dengan turut membantu membagikan halaman galang dana ini di sosial media milikmu, agar semakin banyak saudara kita yang membantu dan bersedekah.