Di Pemancungan, Padang Selatan — Kamis pagi itu, hidup masih terasa biasa.
Bubu masih sempat menyapa tetangga, masih sempat melihat Chaira berangkat sekolah dengan tawa khasnya yang riang.
Tak ada yang tahu, beberapa jam kemudian, rumah yang baru mereka bangun dengan penuh harap... akan berubah jadi abu.

Sekitar pukul 11 siang, api melahap habis segalanya.
Tak ada satu pun yang bisa diselamatkan —
hanya baju di badan.
Baju sekolah Chaira pun ikut hilang, bersama seluruh kenangan yang baru seminggu lalu masih mereka tata.

Tahun 2024 seharusnya jadi awal baru bagi keluarga kecil ini.
Ayah Chaira jatuh sakit setelah kecelakaan di tempat kerja — kini sedang menjalani pengobatan karena sudah tak bisa berjalan.
Sejak itu, Bubu, ibunda Chaira, menjadi satu-satunya penopang keluarga.
Baru beberapa waktu lalu, ia diangkat menjadi ASN P3K — tanda perjuangan panjangnya mulai berbuah.
Tapi di saat harapan baru tumbuh, ujian lain datang begitu cepat.

Chaira, gadis kecil yang hyperaktif dan penuh energi, kini kehilangan seragam, buku, tas, dan seluruh perlengkapan sekolahnya.
Namun matanya masih berbinar, seolah berkata:
“Aku mau sekolah lagi, Bu… walau bajuku udah nggak ada.”

Kini, kita ingin bantu agar tawa itu tak padam.
Bantu Chaira dan anak-anak lain yang kehilangan rumah di kebakaran Pasa Gadang,
agar mereka tetap bisa bersekolah, tetap bisa bermimpi, meski abu masih mengepul di belakang mereka.