
Yuk Peduli Dengan Kebutuhan Gizi Lansia Sebatang Kara
PanganLansia Sebatang Kara Berjuang Cari Nafkah

Asar Humanity
Jawa Barat|
Dibuat 20 Oct 2023
Donasi Terkumpul
RP. 10,013 dari RP. 30,000,000 0%1 Dermawan
26 Hari
Seiring bertambahnya waktu, kita pun akan mengalami pertambahan usia yang tak bisa kita hindari. Dan pastinya semakin bertambah usia, kita ingin semakin sehat dan bugar supaya terus bisa menjalankan aktivitas dengan lancar. Salah satunya dengan menjaga asupan gizi yang baik. Para lansia disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan instan, gorengan, dan minuman dengan kadar gula tinggi. Tak hanya itu, lansia pun disarankan untuk memperbanyak makan sayur hijau dan buah serta vitamin untuk menjaga tubuh selalu prima.

Namun ternyata, tak semua lansia dapat mengkonsumsi makanan sehat dan penuh gizi. Beberapa lansia, terutama lansia tunggal yang hidup di pelosok kesulitan untuk mendapatkan makanan tersebut. Terlebih lansia yang hidup sebatang kara tanpa pasangan hidup dan keluarga yang akan menemani mereka di masa tuanya.
Seperti seorang Nenek harus bekerja sebagai pengangkut batu bata. Nenek Muniram (70), namanya. Sehari-hari, Nek Muniram bekerja sebagai kuli angkut di tempat pembuatan batu bata yang berada di sekitar rumahnya. Ia menjadi tukang angkut batu bata dari tempat penjemuran lalu menyusun ke tempat dimana batu bata tersebut akan dibakar.

Ia kini tinggal sebatang kara di rumahnya yang sederhana dengan peralatan rumah tangga usang yang menjadi teman sehari-hari. Jangankan untuk memiliki tempat tinggal yang layak, untuk makan saja mereka harus bekerja keras demi sesuap nasi. Ada rasa syukur dalam hati mereka jika hari ini bisa makan meski dengan lauk seadanya. Setelah makan, mereka akan berpikir bagaimana caranya supaya besok bisa tetap makan.
Hidup sebatang kara dan hanya mengandalkan tenaga serta fisik yang kian renta bahkan sakit-sakitan namun tak punya pilihan selain berjuang. Seperti semboyan, tak kerja maka tak makan. Sering kali, ia bahkan menahan lapar atau hanya berteman nasi dan taburan garam lalu disiram air sebagai kuah.

#PahlawanKebaikan, Nek Muniram adalah salah satu dari sekian banyak lansia yang terlunta-lunta dan masih harus bekerja keras di usia senja mereka. Demi sesuap nasi, raga renta mereka mesti tertatih-tatih, bekerja tak kenal lelah.
Maka dari itu, yuk sama-sama kita membantu Nek Muniram dan para lansia dengan nasib serupa, guna meringankan beban dan kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Sekecil apapun bantuan yang kita ulurkan, bila dikumpulkan Insya Allah akan bisa membantu mereka. Sisihkan rezeki terbaikmu demi kesejahteraan hidup lansia pejuang nafkah, dengan cara:
1. Klik ‘sedekah sekarang’
2. Pilih nominal donasi terbaik anda
3. Masukan data dan selesai
Tak hanya bersedekah, #PahlawanKebaikan juga bisa berpartisipasi dengan turut membantu membagikan halaman galang dana ini di sosial media milikmu, agar semakin banyak saudara kita yang membantu dan bersedekah.
Namun ternyata, tak semua lansia dapat mengkonsumsi makanan sehat dan penuh gizi. Beberapa lansia, terutama lansia tunggal yang hidup di pelosok kesulitan untuk mendapatkan makanan tersebut. Terlebih lansia yang hidup sebatang kara tanpa pasangan hidup dan keluarga yang akan menemani mereka di masa tuanya.
Seperti seorang Nenek harus bekerja sebagai pengangkut batu bata. Nenek Muniram (70), namanya. Sehari-hari, Nek Muniram bekerja sebagai kuli angkut di tempat pembuatan batu bata yang berada di sekitar rumahnya. Ia menjadi tukang angkut batu bata dari tempat penjemuran lalu menyusun ke tempat dimana batu bata tersebut akan dibakar.
Ia kini tinggal sebatang kara di rumahnya yang sederhana dengan peralatan rumah tangga usang yang menjadi teman sehari-hari. Jangankan untuk memiliki tempat tinggal yang layak, untuk makan saja mereka harus bekerja keras demi sesuap nasi. Ada rasa syukur dalam hati mereka jika hari ini bisa makan meski dengan lauk seadanya. Setelah makan, mereka akan berpikir bagaimana caranya supaya besok bisa tetap makan.
Hidup sebatang kara dan hanya mengandalkan tenaga serta fisik yang kian renta bahkan sakit-sakitan namun tak punya pilihan selain berjuang. Seperti semboyan, tak kerja maka tak makan. Sering kali, ia bahkan menahan lapar atau hanya berteman nasi dan taburan garam lalu disiram air sebagai kuah.
#PahlawanKebaikan, Nek Muniram adalah salah satu dari sekian banyak lansia yang terlunta-lunta dan masih harus bekerja keras di usia senja mereka. Demi sesuap nasi, raga renta mereka mesti tertatih-tatih, bekerja tak kenal lelah.
Maka dari itu, yuk sama-sama kita membantu Nek Muniram dan para lansia dengan nasib serupa, guna meringankan beban dan kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Sekecil apapun bantuan yang kita ulurkan, bila dikumpulkan Insya Allah akan bisa membantu mereka. Sisihkan rezeki terbaikmu demi kesejahteraan hidup lansia pejuang nafkah, dengan cara:
1. Klik ‘sedekah sekarang’
2. Pilih nominal donasi terbaik anda
3. Masukan data dan selesai
Tak hanya bersedekah, #PahlawanKebaikan juga bisa berpartisipasi dengan turut membantu membagikan halaman galang dana ini di sosial media milikmu, agar semakin banyak saudara kita yang membantu dan bersedekah.
-
Kiki Marjuki Donasi RP. 10,013